Seperti apa rasanya orgasme? Seperti ketika kamu menekan tombol publish dalam blogmu?
Aku bisa menuliskan prosa – prosa tentang kematian, keimanan, cinta, kamu, nafas, rindu, nisan, nafsu, kamu. Tapi aku tak bisa menuliskan tentang kethu, jadi bagaimana rasanya terantar sampai dipuncak ketika senggama? Seperti bagaimana kepuasan seorang penulis menekan tombol publish dari dasbor blognya? Rasa puas setelah berhasil mewujudkan apa yang ada di kepala ke dalam kata-kata.
Bahkan difusi alkohol dalam beberapa gelas whisky juga tak sanggup memabukkan sepasang manusia jika memang tak ada hasrat yang sama. Kamu yang paling memahami itu. Aku mengandai-andai dalam kepala, jika misalkan aku mengangkangi masa lalu, bersenggama dengan ilusi masa lalu, kemudian meneriakkan namamu dalam orgasme tak berkesudahan, akankah tersambut dengan tamparan kencang lalu jambakan kemarahan yang bertanya, “Siapa itu?”
Dan dalam setengah nafas yang tersisa, aku melenguh menjawab, “siapa kamu?”
Tanpa makna.
jadi. kenthu artinya apa kak?
seks, kak icit
themenya bagus juga ternyata, terutama font nya * los pokus*
Ih Choro saru ih
Aku susah paham soal kenthu yang begini.
Setauku, cipok-bugil-masuk-goyang-puas.
*keselek apel*
aku pengen nge-like komennya Mbak Atemalem…
eh, btw, Chor, orgasme tak berkesudahan iku ga enak. pegel.
kalo mau tau ngilmiahe kenthu (komplit karo penyakit2 seputar kegiatan pakentonan), ndelok iki wae: http://youtu.be/-tPsAycQcto
wah 4 jem, oke baiklah.
kandhani og, aku raiso nulis tentang kenthu.
Tolong ini choro, dikasi fitur buat like komen.
hahahhahaha
Salam kenal mbakyu Pitoresmi. :D
:D
Kenthu ke pd kro laki nek boso nggon ku